Masih dalam rangka menyukseskan program SMK Pusat Keunggulan SMKN 1 Rancaekek pada hari Selasa (15/11/2022) kembali menyelenggarakan Workshop Penyusunan Dokumen BLUD Dan Teaching Factory.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB, diawali dengan berdoa bersama dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sambutan kepala sekolah mengikuti acara selanjutnya. Pada kesempatan ini di wakili sambutannya oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarpras. “ Mengapa SMK harus BLUD? Karena BLUD itu merupakan langkah strategis Direktorat Menengah Kejuruan ( SMK) dalam rangka memberi payung hukum kepada SMK agar dapat menjalankan Unit Produksi, Teaching Factory, dan usaha-usaha lainnya yang selama ini sebagai sarana meningkatkan kompetensi secara realistis. Oleh karena itu BLUD harus bisa diterima semua pihak. Orientasi BLUD banyak melibatkan peserta didik sehingga setelah kegiatan harus ada refleksi yakni dengan cara menuliskan pengalaman belajarnya sehingga peserta didik yang lain dapat belajar dari pengalaman temannya,” kata Bapak H. Dudin Imadudin,M.Pd.Bahwa semua warga SMK Negeri 1 Rancaekek diharapkan mampu menjadi agen untuk menciptakan hal-hal yang baru dan unik dalam mengelola sumber daya yang ada untuk menemukan beberapa peluang usaha demi mewujudkan / meningkatkan kesejahteraan dalam diri dan lingkungan. “ Misi BLUD di SMK Negeri 1 Rancaekek di antaranya (1) mewujudkan layanan pendidikan yang prima dan berbasis wirausaha, (2) mewujudkan tatakelola satu pintu yang profesional, akuntabel, dan transparan, (3) mewujudkan tamatan berjiwa wirausaha dan berwawasan lingkungan,” tambahnya.
Kegiatan selanjutnya dilaksanakan diskusi Panel dengan narasumber dari SMKN 9 Bandung Ibu Yanti Rahmawati.,M.Pd, Adapun Resume dari Paparan beliau adalah :
Teaching factory adalah model pembelajaran berbasis produk (barang/jasa) melalui sinergi sekolah dengan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri. Model pembelajaran tersebut bertujuan untuk meningkatkan keselarasan proses pengantaran pengembangan keterampilan (skills), pengetahuan (knowledge) dan sikap (attitude) melalui penyelarasan tematik pada mata pelajaran normatif, adaptif dan produktif.
Ciri SMK pk
Memenuhi kebutuhan peserta didik
Bekerjasama dengan industri
Menyusun administrasi sesuai kebutuhan industri
Setiap program keahlian harus mempunya program teaching factory
Melalui teaching factory yg mulai di terapkan di SMK merupakan tahap awal menyiapkan lulusan sekolah siap masuk kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran
Alur dalam penyusunan teaching factory
1 melihat kebutuhan industri
2 bentu kewirausahaan
3. kebermanfaat Project dan prodak
Perencanaan tefa lihat struktur kurikulum selanjutnya kolaborasi antara guru mapel dengan kejuruan duduk berdampingan menganalisis CP yg dapat dikaitkan
Sinkronisasi kurikulum sekolah dan industri
Teaching factory di sekolah sudah berjalan menghasilkan uang makan blud dapat dijalankan atau di organisir oleh sekolah selain dari tefa aset seolah dapat menjadi sumber pendapatan blud
Kegiatan diikuti 40 orang yang terdiri dari para wakil kepala sekolah, para ketua kompetensi keahlian ( K3) , dan Guru guru SMKN 1 Rancaekek.